Senin, 13 Juni 2016

Fertilisasi dan Kehamilan

Fertilisasi, kehamilan dan kelahiran merupakan rangkaian proses sehingga terbentuk kehidupan baru seorang manusia.

Fertilisasi

Kehamilan terjadi didahului fertilisasi atau konsepsi yaitu penyatuan sebuah sel telur dengan sebuah sperma yang berarti pula terjadi penyatuan materi genetik dari ovum seorang wanita dengan materi genetik dari sperma seorang pria
Fertilisasi terjadi pada saat wanita dalam periode masa subur yaitu setelah terjadi ovulasi dan oosit sekunder bergerak disepanjang tuba falopii menuju uterus. Dari 200 hingga 400 juta sperma hasil ejakulasi di dalam vagina, sebagian yang tertinggal di vagina akan terseleksi oleh asam vagina dan hanya beberapa ratus ribu sperma yang dapat mencapai uterus. Dengan bantuan kontraksi otot uterus, sperma akan menyebar diseluruh permukaan uterus. Sebagian dari sperma ini terseleksi kembali oleh sel darah putih di dalam uterus hingga akhirnya hanya tinggal beberapa ribu bahkan hanya beberapa ratus yang berhasil mencapai tuba falopii untuk bertemu dengan ovum.
Sperma harus menembus korona radiata dan zona pelusida yang membungkus oosit sekunder. Baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan zat tertentu yang saling mendukung sehingga sperma dapat menembus pembungkus oosit sekunder.
Pada sperma, bagian akrosom sperma mengeluarkan:
  1. hialuroidase, suatu enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata.
  2. akrosin, suatu enzim protease yang dapat menghancurkan senyawa glukoprotein pada zona pelusida.
  3. antifertilizin, antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder.
Sedangkan oosit sekunder mengeluarkan fertilizin, yang tersusun dari senyawa glikoprotein. Fertilizin berfungsi:
  1. mengaktifkan sperma agar bergerak cepat.
  2. menarik sperma secara kemotaksis positif.
  3. mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.
Bila sebuah sperma telah menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di bagian kortek oosit akan mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lain. Adanya penetrasi sperma juga akan merangsang penyelesaian meiosis 2 sehingga dihasilkan sebuah ovum yang fungsional dan tiga buah polosit degeneratif.
 
Fertilisasi berlangsung di dalam tuba falopii
Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti nukleus pada kepala sperma akan membesar dan ekor sperma akan mengalami degenerasi, kemudian terjadi penyatuan inti sperma yang mengandung kromosom haploid dan ovum yang haploid sehingga terbentuk zigot yang mengandung kromosom diploid atau 46 buah kromosom.
Terjadi penyatuan sperma dan ovum
Kurang lebih 24 jam setelah fertilisasi, zigot mengalami proses pembelahan (cleavage) menjadi morula dan selanjutnya menjadi blastula. Mula-mula zigot membelah menjadi beberapa buah sel dengan ukuran sama berbentuk bulat menyerupai buah arbei yang disebut morula. Morula terus membelah hingga membentuk rongga yang disebut blastocoel, pada fase ini embrio disebut blastula. Blastula akan menempel dan terimplantasi pada endometrium. Sel-sel bagian dalam blastula akan berkembang menjadi embrio yang terdiri atas tiga lapis jaringan yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm. Ketiga lapis jaringan tersebut akan mengalami organogenesis atau berkembang menjadi berbagai macam organ.
Pembelahan zigot
Kehamilan atau Gestasi.
Embrio berupa blastula bergerak dari oviduct menuju uterus akhirnya tertanam (mengalami implantasi/nidasi) dalam dinding endometrium. Setelah implantasi embrio terjadilah kehamilan.
Sel-sel bagian luar blastula disebut trofoblas mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi untuk melisiskan sel-sel endometrium, kemudian membentuk tonjolan-tonjolan sebagai alat kait untuk menempel pada endometrium. Sel-sel di bawah trofoblas dengan cepat membelah (berproliferasi) membentuk plasenta dan selaput/kantung kehamilan

 
Macam-macam membran kehamilan:
  1. sakus vitelinus atau kantung telur adalah membran berbentuk kantung yang pertama kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm (lapisan terdalam blastosit). Sakus vitelinus merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah pertama embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas membentuk korion.
  2. korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio. Korion membentuk vili korion atau jonjot-jonjot di dalam endometrium. Vili korion berisi pembuluh darah embrio yang berhubungan dengan darah ibu yang banyak terdapat di dalam endometrium uterus. Korion dengan jaringan endometrium uterus membentuk plasenta, yang merupakan organ pemberi nutrisi embrio.
  3. amnion merupakan membran yang langsung melingkupi embrio dalam suatu ruangan yang berisi cairan amnion (air ketuban). Cairan amnion dihasilkan dari membran amnion, cairan ini berfungsi untuk menjaga embrio agar dapat bergerak dengan bebas, menjaga suhu lingkungan embrio dan menjaga dari pengaruh goncangan.
  4. alantois merupakan membran pembentuk tali pusat. Didalam alantois terdapat 2 macam pembuluh darah: arteri pusar dan vena pusar. arteri pusar mengalirkan darah dari jantung fetus menuju plasenta mengandung sisa metabolisme dan karbondioksida. Vena pusar mengalirkan darah dari plasenta menuju jantung fetus mengandung nutrisi dan oksigen.

Sel-sel bagian dalam blastula disebut embrioblas atau bakal embrio. Mula-mula terdapat 2 lapisan embrioblas yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam), lapisan luar akan melekuk membentuk lapisan tengah atau mesoderm. Pada fase 3 lapisan ini embrio disebut gastrula. Selanjutnya ketiga lapisan ini akan berkembang membentuk berbagai macam organ (organogenesis) pada minggu ke empat sampai ke delapan; lapisan ektoderm membentuk kulit dan rambut, saraf, hidung, mata dsb. Mesoderm berkembang menjadi tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limpha dan kelenjar kelamin. Sedangkan endoderm akan membentuk organ-organ pernafasan dan pencernaan. Selanjutnya mulai minggu ke sembilan hingga menjelang kelahiran terjadi penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh terjadi sangat pesat, pada masa ini disebut fetus atau janin
organogenesis
 
Masa kehamilan adalah masa sejak terjadinya fertilisasi/konsepsi dan embrio terimplantasi dalam endometrium hingga terjadi kelahiran. Rata-rata berlangsung selama 266 hari (38 minggu) dari konsepsi atau 40 minggu dari permulaan siklus menstruasi terakhir. Kehamilan manusia dibagi menjadi 3 trisemester, masing-masing 3 bulan lamanya;
  1. Trisemester pertama
    Terjadi perubahan zigot menjadi embrio (morula, blastula, gastrula). Selanjutnya gastrula mengalami deferensiasi dan organogenesis sehingga akhir trisemester pertama telah terbentuk fetus (janin) dengan panjang kurang lebih 5 cm. Embrio memberikan sinyal kehadirannya berupa hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang bertindak seperti LH pituitari untuk mempertahankan sekresi progesteron dan estrogen oleh korpus luteum. Tingginya kadar HCG dalam darah ibu menyebabkan sebagian diekskresikan bersama urine dan dapat dideteksi melalui uji kehamilan. Sedangkan kadar progesteron yang tinggi menyebabkan perubahan sistem reproduksi wanita yang hamil seperti: sekresi mukosa dalam servix yang membentuk sumbatan pelindung, pertumbuhan plasenta, pembesaran uterus, penghentian ovulasi dan menstruasi (karena memberikan efek negatif terhadap hipotalamus dan pituitari) dan pembesaran payudara. Diakhir trisemester pertama denyut jantung fetus dapat dideteksi dengan stetoskup.
  2. Trisemester kedua
    Diawal trisemester kedua ibu telah dapat merasakan pergerakan janin dalam kandungannya. Kadar hormon akan stabil ketika HCG menurun, korpus luteum akan rusak dan perannya akan digantikan oleh plasenta untuk mensekresikan hormon progesteron yang berfungsi mempertahankan kehamilan. Selama trisemester kedua, pertumbuhan fetus sangat cepat hingga mencapai panjang sekitar 30 cm.
  3. Trisemester ketiga
    pertumbuhan fetus sangat cepat, hingga akhir trisemester ketiga panjang fetus dapat mencapai kurang lebih 50 cm dan berat mencapai sekitar 3 kg. Aktifitas fetus agak berkurang karena ruangan yang tersedia didalam selaput kehamilan terisi tubuh fetus yang telah membesar. Hal ini menyebabkan organ-organ disekitar uterus terdesak dan tertekan, sehingga ibu hamil sering buang air kecil, mengalami hambatan saluran pencernaan dan merasa pegal pada otot punggung. Kepala fetus merupakan organ yang berukuran paling besar dan berat dari organ tubuh lainnya, sehingga karena gaya gravitasi; kepala fetus telah turun ke bawah masuk kedalam rongga pelvis ibunya untuk siap dilahirkan.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita hamil antara lain:
  1. berhenti menstruasi
  2. timbul rasa mual dan muntah (nyidam)
  3. payudara membesar dan warna kulit sekitar puting bertambah gelap
  4. rahim membesar sehingga sering ingin buang air kecil
  5. timbul garis gelap dari daerah pusar hingga vagina
  6. gigi mudah terinfeksi dan berlubang
  7. persendian terasa lebih kaku
Masa reproduktif wanita dimulai sejak menarche dan berakhir sampai menophause. Namun sebaiknya kehamilan pertama terjadi pada  usia 21 tahun hingga 30 tahun. Di bawah usia 21 tahun sistem reproduksi belum siap karena wanita masih dalam masa pertumbuhan; produksi hormon belum optimal dan tulang pelvis belum mencapai ukuran maksimal. Karena faktor pendidikan dan pekerjaan, saat ini banyak wanita yang menikah diatas usia 30 tahun. Tapi perlu diketahui bahwa pada usia tersebut kondisi wanita telah mulai menurun, misalnya sebagian otot dan tulang panggul telah berkurang kelenturannya dan sangat tidak dianjurkan hamil diatas usia 40 tahun karena faktor resikonya semakin tinggi.
 
Sumber : http://pewidya.blogspot.co.id/p/blog-page.html

Selasa, 24 Mei 2016

Tanda-tanda pada Masa Nifas yang Wajib Diketahui


mammy-331712_640

APA YANG DIMAKSUD DENGAN MASA NIFAS?

Masa nifas adalah masa setelah melahirkan bagi seorang ibu. Masa Nifas disebut juga sebagai periode penyesuaian setelah melahirkan selama sistem reproduksi ibu kembali ke keadaan pra-hamil/normal. Hal ini biasanya berlangsung selama 42-49 hari (6-7 minggu) setelah melahirkan, dan berakhir dengan ditandainya ovulasi pertama dan kembalinya menstruasi normal.
Nah, kali ini kita akan membahas tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas. Tanda-tanda bahaya pada masa nifas atau komplikasi masa nifas adalah sesuatu hal yang wajib diwaspadai oleh setiap ibu yang baru selesai melahirkan.
Beberapa wanita setelah melahirkan secara fisik akan merasakan ketidaknyamanan terutama pada 6 minggu pertama setelah melahirkan diantaranya mengalami beragam rasa sakit, nyeri, dan gejala tidak menyenangkan lainnya adalah wajar dan jarang merupakan tanda adanya sebuah masalah. Namun tetap saja, semua ibu yang baru melahirkan perlu menyadari gejala-gejala yang mungkin merujuk pada komplikasi pasca persalinan.

GEJALA ATAU TANDA BAHAYA YANG HARUS DIWASPADAI

Gejala-gejala atau tanda yang harus diperhatikan dan diwaspadai oleh ibu yang baru selesai melahirkan diantaranya adalah:

1. Perdarahan setelah melahirkan

Dengan tanda dan gejala secara umum sebagai berikut :
Perdarahan yang membutuhkan lebih dari satu pembalut dalam waktu satu atau dua jam, sejumlah besar perdarahan berwarna merah terang tiap saat setelah minggu pertama pasca persalinan. Perdarahan  normal setelah melahirkan adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam setelah anak lahir. Menurut waktu terjadinya dibagi atas dua bagian yaitu: Perdarahan primer yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir dan perdarahan setelah melahirkan sekunder yang terjadi setelah 24 jam, biasanya antara hari ke-5 sampai ke-15 setelah melahirkan Hal-hal yang menyebabkan perdarahan postpartum adalah atonia uteri, perlukaan jalan lahir, terlepasnya sebagian ari ari dari rahim, tertinggalnya sebagian dari ari-ari.
Tanda dan gejala perdarahan setelah melahirkan:
a. Perdarahan primer, rahim tidak berkontraksi dan lembek, perdarahan segera setelah anak lahir biasanya disebabkan oleh Atonia uteri.
b. Perdarahan sekunder, darah yang keluar berbau amis dan menyengat biasa disebabkan oleh (Endometritis atau sisa ari-ari)

Penanganan Umum perdarahan setelah melahirkan:

Segera kunjungi dokter atau bidan apabila darah melebihi 500-600 ml dalam masa 24 jam, rahim terasa tidak berkontraksi atau lembek, darah yang keluar berbau menyengat.

2. Suhu Tubuh Meningkat

Suhu tubuh meningkat setelah 24 jam setelah melahirkan. Suhu tubuh mencapai 40-41 derajat celcius pada hari ke 3 setelah melahirkan. Panas badan mungkin dialami pada hari pertama setelah melahirkan, itu wajar akibat dari dehidrasi selama proses persalinan, suhu normal 37-38 derajat. Usahakan untuk memperbanyak minum air.
Namun jika setelah 24 jam suhu ibu malah meningkat, maka waspada lah terhadap adanya tanda-tanda infeksi setelah melahirkan. Sehingga ibu wajib menghubungi bidan atau dokter yang menangani.

3. Sakit Kepala & Pengelihatan Kabur

Jika hal ini terjadi, maka perlu dilakukan pemeriksaan. Segera ajak ibu ke tenaga medis untuk di lakukan pemeriksaan terhadap tanda-tanda vitalnya. Seperti pernafasan, nadi, tensi dan suhu tubuhnya.

4. Pembengkakan Wajah

Jika terjadi hal ini, maka lakukan pemeriksaan segera. Apakah ada varices, apakah ada pembengkakan pada kaki dan kemerahan. Jika ada, maka segera kunjungi bidan, dokter, atau tenaga kesehatan terdekat.

5. Subinvolusi Uterus

Dengan tanda dan gejala secara umum sebagai berikut:
a) Darah setelah melahirkan yang baunya sangat tidak enak, seharusnya baunya sama seperti saat menstruasi.
b) Gumpalan darah yang banyak atau besar (seukuran jeruk limau atau lebih besar) dalam lokhia. Subinvolusi uterus adalah proses involusi rahim (pengecilan rahim) tidak berjalan sesuai sebagaimana mestinya, sehingga proses pengecilan terlambat.

6. Tromboflebitis & Emboli Paru

Dengan tanda dan gejala secara umum sebagai berikut:
a) Rasa sakit hingga ke dada, yang bisa merupakan indikasi gumpalan darah pada paru-paru (jangan dikacaukan dengan rasa nyeri dada yang biasanya akibat mengejan terlalu kuat).
b) Rasa sakit di tempat tertentu, lemah dan hangat di betis atau paha dengan atau tanpa adanya tanda merah, bengkak dan nyeri ketika menggerakkan kaki, yang bisa merupakan tanda gumpalan darah pada saluran darah di kaki.

7. Depresi Setelah Persalinan

Dengan tanda dan gejala secara umum sebagai berikut:
Depresi yang mempengaruhi kemampuan untuk mengatasi, atau yang tidak mereda setelah beberapa hari, perasaan marah pada bayi terutama jika perasaan itu dibarengi dengan keinginan buruk. Periode masa nifas merupakan waktu dimana ibu mengalami stres pasca persalinan, terutama pada ibu yang baru pertama kali melahirkan.
Tanda dan gejala yang mungkin diperlihatkan pada penderita depresi postpartum adalah:
– Perasaan sedih dan kecewa, sering menangis, merasa gelisah dan cemas, kehilangan ketertarikan terhadap hal-hal yang menyenangkan, nafsu makan menurun, kehilangan energi dan motivasi untuk melakukan sesuatu, tidak bisa tidur (insomnia).
Depresi setelah melahirkan dianggap bahaya karena mungkin ibu akan mengabaikan si bayi. Maka wajib diwaspadai, dan segera ajak ibu ke tenaga kesehatan bidan atau dokter untuk diberikan konseling dan penjelasan agar ibu tidak mengalami depresi.
Demikian pengetahuan penting tentang tanda bahaya pada masa nifas (masa setelah melahirkan) yang wajib untuk diketahui oleh para ibu dan pasangannya.
 

Rabu, 27 April 2016

Cara Memandikan Bayi



Cara Memandikan Bayi Beserta Gambarnya

Untuk keluarga muda, atau bagi pasangan yang baru pertama kali mempunyai anak, kadang bingung gimana sih cara memandikan si kecil? takut...kulitnya masih lembek, takut terluka, gimana cara mengeramasin rambut si mungil? dsb. Kalau ada perawat, pembantu atau ada orang tua, mungkin kita bisa menyuruhnya untuk memandikan, sementara kita melihat dan belajar agar nantinya bisa dan berani memandikan si baby mungil. Tapi bagi Anda yang tinggal di LN yang tidak ada siapa-siapa di rumah, Anda bisa koq belajar memandikan si baby mungil. Berikut ini cara memandikan si kecil, persiapan apa yang diperlukan sebelum memandikan si baby, langkah-langkah memandikan bayi hingga memakaikan baju untuk si mungil, dijelaskan secara rinci.

PERSIAPAN

1. Di ruang tertutup
Acara mandi bisa dilakukan di kamar tak ber-AC atau ruangan lain asal tak terbuka agar bayi tidak kedinginan.

2. Dua waslap
Satu untuk menyeka wajah dan badan; satu lagi untuk daerah kelamin.

3. Kapas
Terdiri kapas puting untuk membersihkan kotoran di sekitar mata bayi, kapas cebok, dan cotton buds.

4. Kasa steril
Jika si kecil belum puput pusar, sediakan kasa steril dan alkohol 70%.

5. Perlak
Letakkan perlak di baby tafel (meja ganti popok) atau boks/tempat tidur si kecil.




6. Perlengkapan mandi
Handuk, sabun dan shampo khusus bayi. Letakkan di atas perlak: sebagian untuk handuk yang dilebarkan, sebagian lagi di sebelah atas letakkan sabun dan sampo bersama waslap.

7. Kosmetik & minyak penghangat
Siapkan bedak khusus bayi, sisir khusus bayi, dan minyak telon; letakkan di samping handuk.


8. Pakaian ganti
Susun (di boks/tempat tidur) dari bawah: bedong, baju, lalu popok.

9. Air Hangat
Letakkan bak mandi si kecil tak jauh dari meja ganti/boks/tempat tidur. Tuang air hangat ke bak setinggi 1/4 bak jika ukuran bak cukup besar atau 1/2 bak jika ukurannya kecil. Ukur kehangatan air dengan mencelupkan siku lengan Anda.


CARA MEMANDIKAN


1. Letakkan bayi di atas perlak, lepaskan seluruh pakaiannya.

2. Jika belum puput pusar, lepaskan kasa yang membungkus tali pusat. Jika lengket, siram dengan alkohol 70 persen.

3. Jika si kecil BAB/BAK, bersihkan dengan kapas cebok.


4.a. Ambil waslap pertama untuk menyeka wajah, celupkan ke dalam air di bak, peras sedikit, lalu seka lembut secara berurut: wajah, lengan, badan, punggung, kaki.




4.b.Ganti dengan waslap kedua, celupkan ke dalam air di bak, lalu bersihkan daerah sekitar kelamin.







5. Ganti dengan waslap pertama kembali, bubuhi sabun; sabuni seluruh tubuh si kecil dari tangan hingga kaki. Usahakan telapak tangan tak terkena sabun karena bayi sering memasukkan tangan ke mulut. Alat kelamin si Buyung boleh disabuni (gunakan waslap kedua), tapi buat si Upik tak perlu.



6. Angkat si kecil, masukkan ke dalam bak. Caranya:

a. Selusupkan tangan kiri Anda di bawah leher dan kepala si kecil; ibu jari menutup telinga kanan dan jari tengah menutup telinga kiri. Jika Anda menggunakan tangan kanan, lakukan sebaliknya.



b. Dengan tangan kanan, rapatkan kedua kaki si kecil; posisi telunjuk di antara kedua kaki.






c. Kini si kecil siap diangkat untuk dimasukkan ke dalam bak mandinya.








7. Dalam bak mandi:

a. Posisi badan si kecil di air harus lebih rendah dari kepala. Lepaskan tangan kanan dari kakinya, lalu bilas tubuhnya bagian depan, tangan dan kaki hingga bersih. Tubuh bagian belakang bisa dibilas tanpa harus membalikkan badan si kecil.


b. Jikapun ingin mencoba membalikkan badannya, caranya: lepaskan ibu jari Anda di telinga kanan si kecil, lalu tutup telinganya dengan ibu jari tangan kanan Anda; sementara jari tengah/telunjuk kanan menggantikan jari tengah yang menutup telinga kanan; tapak tangan kiri tetap menyangga kepala si kecil, lalu balikkan tubuh si kecil ke arah kanan secara perlahan, baru kemudian tapak tangan kiri digunakan untuk menyiram tubuh si kecil.



c. Jika ingin mengeramasi rambut si kecil, lakukan sebelum membilas tubuhnya. Caranya: beri sedikit shampo di rambut, usap lembut hingga shampo merata, lalu bilas dengan air hingga busa shampo tak bersisa, diikuti membilas seluruh tubuhnya hingga tak bersisa busa sabun sedikit pun.










8. Kini si kecil siap diangkat dari bak mandinya. Kembalikan tangan kanan ke posisi semula di kaki si kecil. Letakkan di atas handuk. Keringkan dengan lembut dari wajah, rambut, tangan, tubuh, bagian kelamin hingga kaki.







SENTUHAN AKHIR

1. Bersihkan tali pusat dengan cotton buds, bungkus dengan kasa steril yang dibasahi alkohol 70 persen. Caranya seperti membedong, yaitu berbentuk segitiga. Jika tali pusat pendek, kasa cukup dibuat simpul. Yang penting, pangkal tali pusat harus tertutup rapat.


2. Gosok seluruh tubuh dengan minyak telon. Jangan pakai minyak kayu putih karena terlalu keras untuk kulit si kecil yang sensitif.






3. Bedaki perut dan punggungnya. Daerah kelamin tak perlu dibedaki. Jikapun mau, tipis saja.






4. Pakaikan popoknya, baju, lalu bedong. Terakhir, sisir rambutnya. Lihat, betapa bersihnya si kecil! Wangi lagi.











Semoga bermanfaat yah!
Terimakasih